Ini Kelebihan Motor Berdaya Listrik Dibanding Mesin Bensin


Sepeda motor listrik kini semakin menjadi sorotan dunia termasuk industri otomotif nasional. Baru-baru ini, Viar Motor Indonesia baru meluncurkan skuter listrik yang disebut Viar Q1. Selain itu, Garansindo Group juga bersiap meluncurkan skuter listrik Gesits di awal 2018 mendatang.

Menurut Chief Executive Officer PT Garansindo Group, Muhammad Al Abdullah, perusahaannya sangat terbuka mengenai informasi industri otomotif global, sejumlah negara maju yang mempersiapkan kehadiran kendaraan listrik.

Pria yang akrab disapa Memet itu mengatakan, jika kendaraan listrik memiliki tujuan negatif maka hal itu tidak akan dikembangkan para pabrikan roda dua maupun roda empat.

Sebaliknya, saat ini sejumlah perusahaan otomotif yang memiliki brand besar dan rajin membuat kendaraan berbahan bakar minyak, berlomba berinvestasi mengembangkan kendaraan listrik.

“Saya cuma mau kasih pesan bahwa (kendaraan listrik) jauh lebih efisien, dari segi rupiah ke rupiahnya, maupun nilai cycle-nya yaitu maintenance,” ungkap Memet saat ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Bicara salah satu calon sepeda motor listrik milik Garansindo Group yaitu Gesits, skuter tersebut telah melakukan berbagai pengetesan, termasuk uji coba jalan Jawa-Bali, pada 7 November - 11 November 2016.

Menurut Operations Director Gesits, Rahmat Septriwan, dari berbagai simulasi dan pengujian skuter Gesits, paling tidak skuter listrik tersebut bisa lebih hemat 50-60 persen daripada motor konvensional yang masih menggunakan bahan bakar bensin.

“Belum termasuk servicing, yang berarti motor listrik enggak perlu servicing, tidak ada rutin maintenance,” jelas Rahmat di tempat yang sama.

Hal serupa juga diungkapkan Managing Director PT Garansindo Technologies, Dhani Yahya. Menurut Dhani, belajar dari pengalamannya memanajemen penjualan merek motor listrik Zero Motorcycle di Indonesia, maka produknya tergolong hemat untuk soal pengecasan.

Lebih lanjut Dhani mencontohkan, untuk motor Zero yang tergolong jenis motor besar, daya yang diperlukan hanya 1kWh listrik yang jika diuangkan setara dengan Rp 1.500.

“Kalau di Zero 12 kWh, untuk jarak kurang lebih sampai 240 kilometer. Jadi kalau dibagi, per kWh itu bisa untuk 20 kilometer. Jadi Rp 1.500 itu untuk 20 kilometer. Sekarang bandingkan dengan bensin,” ucapnya.