8 Tren Teknologi yang Diramalkan "Booming" Tahun Ini


Tahun 2017 bisa dibilang sebagai tahun teknologi. Alasannya, berbagai teknologi baru maupun yang diperbarui banyak dilahirkan pada tahun itu, mulai dari mata uang digital, kecerdasan buatan, hingga layanan penyimpanan data. Semua diadopsi menggunakan teknologi.


Penerapan teknologi dalam berbagai aspek ditujukan untuk mempermudah hajat hidup orang banyak. Sebab, terobosan ini menjanjikan hal yang praktis. Karena itu, tidak dimungkiri jika tahun 2018 ada kemungkinan teknologi bisa lebih maju dibandingkan tahun sebelumnya.

Memasuki tahun 2018, KompasTekno akan membahas sejumlah teknologi yang sudah dikembangkan tahun 2017 dan diramalkan bakal populer pada 2018. Apa saja mereka? Simak ulasan berikut:

Blockchain

Blockchain adalah sebuah konsep teknologi yang dapat membukukan transaksi data melalui catatan yang disebut block. Teknologi ini diklaim sebagai sistem yang paling aman karena tidak dipegang satu organisasi, melainkan ribuan komputer publik.

Tahun 2017, Blockchain menjadi populer lantaran mata uang kripto sejenis Bitcoin mengalami lonjakan dengan nilai yang fantastis. Meski begitu, banyak negara yang belum melegalkan transaksi melalui mata uang digital yang satu ini.

Tetapi, itu belum seberapa. Sebab, tahun 2018 digadangkan sebagai tahun mata uang kripto mulai dilirik. Selain bitcoin, alternatif mata uang digital lainnya mulai berani unjuk gigi, salah satunya adalah Etherum dan Litecoin.

Kecerdasan buatan

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) merupakan salah satu teknologi yang mewarnai sejumlah momen tahun 2017. Sebab, tahun lalu kecerdasan buatan sudah mulai bertindak sebagai komputer otonom yang dapat mengerjakan tugas tertentu.


Contohnya, robot Sophia yang diciptakan Hanson Robotics. Kecerdasan buatan yang ditanamkan pada robot ini diklaim sebagai yang paling canggih. Sebab, Sophia dapat berbicara sekaligus menanggapi lawan bicaranya, serta mengeluarkan beragam ekspresi. Sophia pun diberi kehormatan sebagai Robot pertama yang diberi kewarganegaraan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Selain Sophia, beberapa kecerdasan buatan lain telah tercipta dari tangan sejumlah ahli. Hal itu antara lain kecerdasan buatan yang mampu menulis kisah horor, hingga kecerdasan buatan yang diciptakan untuk melakukan analisis dan pemilahan data rumit untuk menggantikan manusia.

Meski masih mengalami banyak kekurangan, kecerdasan buatan digadang bakal terus berkembang dan menjadi salah satu tren tahun 2018. Apakah suatu hari kecerdasan buatan bakal benar-benar menggantikan manusia? Tidak ada yang tahu.

Augmented Reality (Realitas Buatan/AR)

Selain kecerdasan buatan, teknologi augmented reality (AR) atau realitas buatan banyak digunakan sejumlah perusahaan teknologi. Sebab, teknologi ini dirasa lebih mudah digunakan dibandingkan saudara jauhnya, virtual reality (VR).

Guna mengadopsi AR, pengguna hanya memerlukan perangkat yang dilengkapi dengan kamera seperti smartphone. Alhasil, sejumlah obyek imajiner dapat muncul pada layar ponsel setelah pengguna mengaktifkan aplikasi yang sudah mengadopsi teknologi ini.


Permainan Pokemon Go! menjadi salah satu aplikasi berteknologi AR yang pernah hype di hampir seluruh penjuru dunia. Meski animo terhadap Pokemon GO! kini mulai menurun, sejumlah aplikasi masih menerapkan teknologi AR.


Teknologi ini dinilai sebagai hal yang cukup potensial jika digunakan untuk masa depan. Saking potensialnya, dua raksasa teknologi, Google dan Apple berlomba untuk menciptakan AR terbaiknya melalui ARCore dan ARkit.

Asisten suara

Tren asisten suara banyak diterapkan tahun 2017. Sejumlah perusahaan seperti teknologi sepeti Alexa dari Amazon, Cortana dari Microsoft dan Siri dari Apple mewarnai pasar asisten suara tahun lalu.

Seperti asisten pada umumnya, asisten suara mampu membantu pengguna perangkat melakukan banyak hal sesuai dengan kebutuhannya. Ia dapat membantu mengatur jadwal, membuat panggilan, serta menulis pesan singkat berasarkan perintah suara dari pemilik perangkat.


Di tahun 2018, pamor asisten suara diprediksi tidak akan meredup. Sebab penggabungan antara dunia digital dengan pekerjaan nyata merupakan hal praktis yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Belum lagi jika mengingat sejumlah perusahaan pencipta asisten suara adalah perusahaan besar yang haus akan inovasi. Bisa jadi fitur asisten suara bakal diperbarui, sehingga dapat melakukan lebih banyak perintah.

Internet of Things (IoT)

Dinamika serta perilaku masyarakat yang semakin dinamis berdampak pada perkembangan Internet of Things (IoT). Dari segi pemanfaatannya, IoT memiliki banyak peluang di tahun 2018. Baik untuk pengguna umum atau bisnis.

Hingga saat ini, sejumlah perusahaan telah menggunakan layanan berbasis Internet of Things untuk mempermudah transaksi data. Di Indonesia sendiri, perusahaan penggiat layanan IoT kian bertambah. Hal ini menandakan bahwa permintaan Internet of Things di Indonesia kian tumbuh.

Belum lagi jika mengetahui fakta bahwa semua hal saat ini dapat dilakukan dari jarak jauh dan dipantau melalui smartphone. Berdasarkan informasi dari Harian Kompas, pertumbuhan IoT mengalami kenaikan sebesar 20 persen per tahunnya. Angka ini bakal mencapai puncaknya pada 2020 dengan angka distribusi mencapai 15,5 miliar unit.

Gagasan mengenai Internet of Things sebetulnya telah muncul sejak lama. Namun, asimilasi baru diterapkan sejak dua tahun belakangan dan mulai terlihat sejak 2017.

Migrasi dari Cloud ke Edge Computing

Ledakan kebutuhan akan Internet of Things menyebabkan sejumlah data center kekurangan kapasitas penyimpanan. Tingginya angka transaksi data menyebabkan tingginya beban yang ditopang oleh data center. Karenanya, beberapa waktu belakangan terjadi kasus penurunan kecepatan transaski data.

Teknologi edge computing merupakan teknologi baru yang dapat menggantikan sistem komputasi awan (cloud). Sebab edge computing mampu mendistribusikan data lebih cepat, sehingga mengurangi waktu transaksi hingga 10 kali lipatnya.

Meski sistem komputasi awan masih tetap akan digunakan pada 2018 mendatang, keberadaan edge computing bakal mengikis keberadaan cloud sedikit demi sedikit. Sebab, dibanding cloud, kemampuan transfer data edge computing dirasa lebih efektif.

Keamanan siber

Adopsi teknologi digital pada setiap aspek kehidupan berpengaruh pada keberadaan keamanan digital. Pasalnya, naiknya jumlah transaksi data melalui jalur digital berdampak pada naiknya ancaman digital yang mengintai dari setiap sudut.

Sejumlah perusahaan telah melakukan investasi untuk meningkatkan sistem keamanan sibernya. Tujuannya, agar data perusahaan yang tersimpan tetap aman dan jauh dari tangan hacker.

Pada 2018, keamanan siber menjadi teknologi yang digadang bakal melaju. Sebab, jumlah pengguna teknologi digital diprediksi terus meningkat tahun ini.

Biaya internet

Kebutuhan dasar atas akses internet menjadi hal yang mutlak akhir-akhir ini. Sebab, akses informasi sudah menjadi kebutuhan primer dalam beberapa tahun terakhir. Karena itulah, para penyedia jasa akses internet memberikan tarif internet murah pada penggunanya.

Namun hal ini tampaknya tak akan berlangsung selamanya. Pasalnya, sejumlah negara mengeluarkan peraturan bahwa penyedia jasa internet harus menerapkan standar harga agar tidak merugikan pengguna. Langkah ini tentunya akan berdampak pada akses internet pada 2018.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya