4 Perangkat Refurbished yang Sebaiknya Tak Dibeli


Produk refurbished nyatanya cukup banyak diminati orang karena menawarkan harga jual jauh lebih murah dibandingkan produk baru yang harganya selangit.

Untuk perangkat elektronik, ponsel adalah salah satu produk refurbished yang cukup banyak dicari. Apple dan Samsung bahkan pernah merilis ponsel refurbished kepada konsumen.

Produk refurbished adalah produk yang dikembalikan konsumen karena punya kerusakan kecil. Pabrikan akan memperbaiki kerusakan dan menjualnya lagi dengan harga murah dan bergaransi resmi. Berbeda dengan produk rekondisi yang komponen dalamnya diganti.

Bagi kamu yang hendak membeli produk refurbished, sebaiknya hindari empat perangkat di bawah ini. Simak ulasannya seperti dikutip CNET, Rabu (3/5/2017):

1. Printer

Jika printer adalah produk refurbished yang ingin kamu beli, sebaiknya kamu mengetahui hal ini. Cek tinta atau toner di dalam printer. Apabila tinta atau toner terpapar di bagian printer, artinya itu adalah printer bekas bukan printer yang telah diperbaiki di pabrik.

Pasalnya, tinta dan toner cenderung mengotori printer yang sudah lama tak dipakai. kamu harus lebih teliti jika tertarik membeli printer. Pastikan bahwa tinta dan toner-nya baru.

2. Hard Drive

Hard drive merupakan salah satu komponen penting pada produk komputasi. Namun, sebaiknya kamu berpikir ulang untuk membeli hard drive yang sudah di-refurbish. Performa hard drive yang dijual murah mungkin tidak akan sebaik sebelumnya.

3. Televisi (TV)

Selain masalah garansi yang terbilang singkat, kondisi TV refurbished mungkin tidak sebaik ponsel refurbished. TV memiliki ukuran jauh lebih besar dari tiga perangkat lainnya. Tak hanya itu, komponennya juga lebih banyak dan rumit.

Kalau pun ada sejumlah perbaikan, kondisinya tidak bisa dibandingkan dengan ponsel refurbished. Jika meragukan, sebaiknya kamu berpikir ulang untuk membeli TV refurbished.

4. Ponsel

Sebagai produk yang paling banyak dicari, tak sedikit situs jual beli yang menawarkan ponsel refurbished dengan harga menggoda.

Biasanya, komponen ponsel-ponsel refurbished diganti dengan komponen baru di pabrikan. Contohnya saja baterai. Namun, kita tidak ada yang tahu apakah itu baterai bekas atau benar-benar baru.

Yang perlu kita ketahui, saat ini pabrikan ponsel sudah mulai menggunakan non-removable battery atau baterai yang tidak bisa dilepas.

Dengan kata lain, baterainya sudah tertanam. Bagaimana kita yakin ponsel refurbished sudah diperbaiki dan diganti dengan baterai baru kalau baterainya saja tak bisa dilepas?