Indonesia Siap Terapkan Teknologi Energi Berbasis Sampah Milik Denmark

BOGOR - Tujuh kota di Indonesia akan menerapkan teknologi pengelolaan sampah plastik yang sudah dikembangkan Denmark. Teknologi itu dapat mengubah sampah menjadi energi listrik.
Hal ini menjadi salah satu hasil dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen di Istana Kepresidenan Bogor.
"Denmark ini sangat terkenal dengan waste energy-nya. Maka Denmark menawarkan teknologi pengelolaan sampah," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung, usai pertemuan Jokowi dengan Lars.
Tujuh kota bakal dijadikan proyek percontohan, antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Medan.
Pramono mengatakan, beberapa dari tujuh kota tersebut sudah siap mengaplikasikan penerapan teknologi pengelolaan sampah dari Denmark dalam waktu dekat.
Nantinya, sampah-sampah tersebut dapat dikonversi menjadi energi listrik dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Hanya saja, Pramono mengakui bahwa teknologi tersebut memiliki biaya yang cukup mahal. Oleh sebab itu, Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih akan melakukan koordinasi dengan pihak Denmark terkait hal itu.
"Hanya persoalannya memang cost-nya masih agak tinggi dibandingkan dengan energi lainnya," kata Pramomo.
Hanya saja, Pramono mengakui bahwa teknologi tersebut memiliki biaya yang cukup mahal. Oleh sebab itu, Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih akan melakukan koordinasi dengan pihak Denmark terkait hal itu.
"Hanya persoalannya memang cost-nya masih agak tinggi dibandingkan dengan energi lainnya," kata Pramomo.
BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya